Tuesday 20 March 2018

Pregnancy and Parenting Books Review



Hampir empat bulan pertama masa kehamilan saya, waktu luang saya habiskan dengan membaca ulang komik One Piece dari nomer 1, dan beberapa komik lainnya (yang tidak saya sesali juga sih sebetulnya, thanks to Rendy yang mempengaruhiku). Sampai somehow saya sampe pada titik dimana mulai puyeng dengan segala saran dan cerita pengalaman tentang menjadi ibu baru dari teman-teman dan keluarga terdekat. Rasanya semacam, gils banyak banget yang saya nggak tau dan ngerti, apa jadinya kehidupanku nanti? Ngapain aja saya selama ini?? Mulailah saya aktif cari-cari informasi untuk persiapan jadi ibu.

Beberapa buku yang saya baca tentang kehamilan dan parenting adalah:

Tumpukan current read saya :)
  Saya review sedikit untuk masing-masingnya yaa, maafin kalo agak subjektif :p

Cover buku no. 1- 4

1. Happy Little Soul oleh Retno Hening
Saya follow @retnohening di instagram dari sebelum menikah, awalnya karena gemes sama Kirana, terus jadi mengamati sepintas gaya-gaya parentingnya ibuk dari postnya. Eeeeh tau-tau ibuk nulis buku tentang pengalaman kehamilannya sampe membesarkan Kirana. Bukunya ringan dibaca, jatohnya kayak baca diary nya ibuk. Bagian yang paling saya suka adalah cerita perjuangan ibuk ngasih ASI untuk Kirana, dan gimana cara ibuk berkomunikasi sama Kirana terutama waktu Kirana sudah agak besar. Karena ibuk punya background PAUD, banyak juga tips dan trik mengasuh anak yang menurut saya ngena banget.

2. Panduan Lengkap Hamil Sehat oleh Lutfiatus Sholihah
Ini buku pertama yang saya beli tentang kehamilan. Isinya relatif umum sih, seperti judul bukunya aja, mostly tentang tips hamil sehat. Bagian yang paling saya suka adalah bagian info perkembangan janin dan ibu dari minggu ke minggu, huhu nyesel banget baru baca di bulan keempat. Selain itu ada panduan senam hamil dan di bagian akhir ada bagian yang membahas FAQ mitos dan fakta kehamilan. Sayangnya banyak referensi yang dicantumkan bukan dari sumber ilmiah, tapi dari artikel populer dan website umum.


3. Jatuh Hati pada Montessori oleh Vidya Dwina Paramita
Awalnya saya nggak niat cari buku parenting dulu sih, tapi baca sekilas isi buku ini ternyata menarik. Apa manfaat metode Montessori dan dampak jangka panjangnya menurut saya menarik banget, benar-benar membuka mata tentang pengasuhan anak, terutama tentang perlunya kesabaran sebagai orangtua. Banyak tips dan ide permainan dan kegiatan sehari-hari dengan metode Montessori untuk anak yang mudah diterapkan. Di akhir setiap babnya ada review sheet untuk pembaca yang bikin teorinya makin berasa ‘ketangkep’.
 
4. Menyiapkan Anak Jenius Sejak Dalam Kandungan oleh Mugi Rizkiana Halalia
Sebenarnya ini buku doa islami. Isinya kutipan-kutipan ayat Al-Quran dan keutamaannya terutama untuk ibu hamil dan beberapa kisah wanita hamil ketika zaman nabi. 

Cover buku no. 5-8

5. The Conny Method oleh Conny Widya Hermina dan Agus Wirajaya
Buku ini ditulis oleh sepasang suami istri terapis hypnobirthing, cute banget yah :3 Metode hypnobirthing yang mereka buat ini dibuat berdasarkan pengalaman Conny sendiri saat hamil dan melahirkan. Walaupun bagian intro bukunya (sebelum ke inti metodenya) cukup panjang, tapi komprehensif sekali, menceritakan latar belakang pembuatan buku, pengalaman penulis selama menjadi terapis hypnobirthing, dan panduan kehamilan sehat secara umum. Bagian yang saya suka buku ini menjelaskan beberapa metode relaksasi berbeda, sayangnya nggak ada CD panduan relaksasinya, jadi asa kurang resep gitu pas nyobanya. Buku ini agak susah dicari, saya beli di gramedia.com.

6. Antigalau Persalinan oleh dr. Judi Januadi Endjun, SpOG
Karena ditulis oleh dokter obgyn, kontennya jelas terpercaya dan informatif menurut saya yang pengetahuan awalnya cetek banget tentang proses melahirkan. Buku ini konsepnya infografik gitu, full color, banyak gambarnya, dan tulisannya ga banyak kayak buku lainnya, cocok buat calon orangtua yang hobinya baca komik kayak Rendy. Buku ini juga dilengkapi dengan checklist perlengkapan persalinan, cucok. Tapiii, saya rada gemes sama desain isinya... (Ampun beribu ampun) Saya nggak suka kombinasi berbagai fontnya. Hahaha penting banget maafin :p

7. Mencerdaskan Anak Sejak Dalam Kandungan oleh Evariny Andriana
Karena masih penasaran dengerin panduan relaksasi hypnobirthing sementara harga kelas hypnobirthing cukup mahal (teteup hahaha), saya pun nyari buku hypnobirthing lain yang ada bonus CD panduannya. Selain buku ini, Evariny Andriana juga menulis buku ‘Melahirkan Tanpa Rasa Sakit’ yang sifatnya lebih dasar tentang metode relaksasi hypnobirthing, tapi  karena  saya sebelumnya sudah baca The Conny Method, saya lebih memilih buku ini biar ada tambahan insight tentang mencerdaskan anak dengan hypnobirthing. Beli buku ini waktu itu di hypno-birthing.web.id, tinggal ikutin petunjuk pembelian di websitenya.


8. Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 tahun oleh TigaGenerasi
Buku ini udah saya incer dari pertama kali saya cari buku kehamilan dan parenting, karena isinya semacam infografis yang nggemesin dan menarik dan pokoknya saya suka sama desain isinya (ga penting lagi maafin hahaha). Walaupun bukunya tebel, tulisannya sedikit tiap halaman, cocok buat Rendy. Sempet nunda beli karena pengen coba beli di Togamas/ Rumah Buku di Bandung biar lebih murah, eeeh tau-taunya di Rumah Buku buku ini ga diskon karena bukan dari penerbit rekanannya. Sudahlah. Tapi kontennya cukup komprehensif, membahas beberapa mitos vs fakta tentang mengasuh bayi, do vs donts, pembagian peran ibu dan ayah, dan banyak info lainnya yang dibagi per segmen umur (0-6 bulan, 6-12 bulan, dst). Cocok buat (calon) orangtua baru yang clueless kayak saya. 

9. Harry Potter and the Cursed Child oleh J.K. Rowling, John Tiffany, Jack Thorne
Ini emang bukan buku parenting sih, hahaha. Jadi ceritanya suatu ketika saya sedang ingin baca ulang buku ini (ngidam?)... Selain alur ceritanya yang mind blowing dan kekuatan masing-masing karakter yang keren (gilss bisa-bisanya Rosie dibuat beneran kayak mix personality nya Ron dan Hermione!), somehow menurut saya cerita Harry dan Albus bisa lah ya dijadikan pelajaran tentang hubungan orangtua dan anak :) 

Yeay! Walaupun deg deg ser, abis baca ini itu paling nggak saya merasa 'agak' lega karena sudah berusaha membekali diri persiapan untuk jadi ibu. Yak sekian dulu reviewnya, nantinya post ini akan saya terus update dengan bacaan selanjutnya (kalo ada), semoga bermanfaat!

(Update per 27 Juli 2018) 
Sebelum saya melahirkan (8 Mei 2018), ada 3 buku lagi yang saya baca dalam persiapan menjadi ibu, dan menurut saya sangat reccommended!

10. Multitasking Breastfeeding Mama oleh Nia Umar S.Sos, MKM, IBCLC
Favorit banget! Lengkap tentang menyusui, baik untuk ibu rumah tangga maupun ibu pekerja. Ilustrasi dan fontnya oke, langsung habis dibaca begitu sampai. Ada kisah sukses pejuang ASI, review peraturan pemerintah tentang hak ibu menyusui, sampai ada contoh format permohonan ruang menyusui berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk di kantor! Bonus poster tentang daya tahan ASI dan cara penyajian ASIP, pas banget untuk ditempel di kulkas buat reminder yang ngasuh Ale. Saya beli di shopee dengan kondisi baru.

11. Perawatan Bayi Baru 0-6 Bulan seri Ayahbunda
Rekomendasi dari Rani, teman seperjuangan. Lengkap banget tentang perawatan bayi, tutorial makein baju dan gunting kuku aja ada! Cucok banget. Saya beli second di tokopedia, 30 ribu aja dong, kondisinya bagus banget kayak belum pernah dibaca.


12. 160 Tanya Jawab Seputar Menyusui seri Ayahbunda
Dapet gratis dari acara Breastfeeding 911 yang diadakan tim Ayahbunda dan Pigeon. Karena formatnya tanya jawab, jadi lebih simpel tapi ngena gitu loh. Nggak sedalam buku teks lainnya pembahasannya, tapi informatif. Cocok untuk yang nggak terlalu suka baca, karena isinya berwarna dan kayak majalah.

Setelah melahirkan ada beberapa buku lagi yang saya baca, tapi mungkin akan saya review di postingan lain :) Semoga bermanfaat!

Monday 19 March 2018

Bridal Shower X Lettering Workshop


Beberapa minggu yang lalu, Rendy nanya, ‘Fus, kamu masih bikin-bikin workshop gitu nggak sih?’

Pertanyaan yang cukup membuat hati berdesir. Kenapa? Karena deep down saya seneeeeeng banget kalo ada kesempatan mengisi workshop, untuk sharing secuil hasil latihan lettering/ paper quilling saya, untuk bisa kenal dengan orang-orang baru dengan mutual interest... Tapi kondisi saat ini rasa-rasanya kok kurang memungkinkan. Boro-boro diajakin ngisi workshop, menjaga konsistensi eksistensi di dunia lettering/paper quilling aja saat ini saya sedang berjuang. Bisa dilihat dari feed instagram ku yang sudah lama tak ter update karena ini dan itu lainnya. Heu.

‘Yaa kalo ada yang ngajakin sih mau aja...’, jawabku waktu itu.

‘Ngajarin lettering di bridal showernya Puteri mau nggak? Tya nanyain nih’

‘Ha?’

‘Puteri kan mau nikah, terus katanya karena dia anaknya DIY banget, motivasional banget, temen-temennya mau bikin bridal shower yang ada workshopnya’

Wah.

Nggak usah dipertanyakan dong jawaban saya selanjutnya, wkwk. Dengan senang dan riang saya mulai memikirkan silabus (aee bahasa luuuuu) yang cocok untuk workshop di acara bridal shower. Nggak boleh biasa aja, karena ini bridal shower, apalagi saya juga kenal Kak Puteri dan calonnya.

Terlepas dari pro-kontra tentang esensi acara bridal shower yang jaman now lagi hits ini, saya punya preferensi sendiri, mungkin karena udah pernah ngerasain di-bridal shower-in kali yaa. Waktu itu seperti perkiraan, 2 acara bridal shower untuk saya isinya banyak perlambeannya, hahaha, apalagi coba kalo cewek-cewek dah ngumpul :p Selain itu saya dan Rendy (yang terjebak diajak ikut acaranya) ditanya-tanya dan dikasih kuis tentang persiapan pernikahan, kesan selama dan sebelum merencanakan pernikahan, dan banyak hal menyenangkan lainnya (yang berujung Rendy bilang ‘sampein ke temen-temenmu ya, terimakasih udah ngingetin aku alasan kenapa aku mau nikah dan hidup sama kamu’ aeeeeee sa uga lu cheesy). Heartwarming ngetsss. Intinya, imho gimana pun konten acaranya, bridal shower itu spesial, karena merupakan wujud usaha dari si temen-temen untuk menyempatkan waktu dan pikiran (dan tenaga untuk yang niup-niup balon) untuk ikut merayakan dan berbahagia dengan hari pentingnya calon manten :)
 
Jadi, gimana ya biar bridal showernya Kak Puteri makin menyenangkan dan memorable dengan lettering workshop-ku? 

Akhirnya, tanggal 3 Maret 2018 lalu, sekitar jam 1 saya sampe di lokasinya, sebuah cafe di kawasan Kuningan. Sudah ada dekorasi bunga-bunga handmade dari kertas krep di meja, ada juga yang ditempel-tempel di kaca. How cute! Temen-temen Kak Puteri (selanjutnya saya sebut geng manten aja yaa) sudah hadir 4 orang, dengan dresscode pink. Tinggal nunggu calon manten datang bareng 1 orang geng mantennya.

And here comes the bride (to be)! Kak Puteri emang udah janjian sama geng manten sebelumnya, tapi nggak tau sama sekali tentang bridal shower ini. Calon manten pun semakin happy ngeliat dekor handmade buatan geng manten. Acara pun berlanjut dengan makan sembari ngelambe. Tapi terus calon manten pun bertanya-tanya, ngapain ada Fusi sama Rendy (yak, kembali lagi Rendy terjebak di acara bridal shower) disini? 

‘Jadi, biar bridal showernya Kak Puteri makin berfaedah, kita akaaaaaan lettering workshop!’, yeay!
Brushpen, kertas, dan lettering guide nya pun dibagikan.

‘Nah, karena ini adalah bridal shower, gol akhir dari workshop ini harus dibedain sama gol workshop biasa dong yaaa, jadi gimana kalo gol akhirnya masing-masing buat ucapan atau quotes atau apapun buat Kak Puteri, terus nanti dipajang di 3D frame buat kenang-kenangan ke penganten?’, saya pun mengeluarkan 3D frame ukuran 30 x 30 cm, beberapa hiasan untuk scrap-booking, spidol warna-warni, dan perkakas serta perintilan lainnya.

Dan ternyata responnya menyenangkan sekali! Saya jadi ikutan makin excited. Kami pun mulai belajar buat tebel tipis dengan brushpen, coba buat huruf lowercase dan uppercase, nyambungin huruf, variasi flourish... 

Dimulai!
Di tengah-tengah itu, saya mengingatkan untuk coba mulai dipikirkan apa yang mau ditulis untuk final assignment nya, which is harus dipikirkan baik-baik karena akan berpotensi dipajang selamanya di ruang tamu Kak Puteri, hahaha. Kehebohan lain pun mulai terjadi, fokus mulai terbagi untuk nyari kata-kata yang pas. Kehebohan ini berlangsung nggak sebentar, sampai akhirnya setelah disepakati apa yang masing-masing geng manten akan tulis, semua fokus latihan lettering kata-kata tersebut.



Time’s up! Setelah final assignmentnya dikumpulin, kemudian malah calon mantennya sibuk pasang-pasang hasilnya dan hias isi framenya, seperti kata geng mantennya,’Gapapa dia mah emang seneng yang kayak gitu-gitu, biarin jangan diganggu’.

Calon manten yang sibuk masang-masang
Daaaaaan, selesai!
Final assignment in a frame!
 Yeayyyy! Alhamdulillah selesai dengan menyenangkan dalam waktu sekitar 3 jam. Dan gumaman-gumaman Kak Puteri sepanjang workshop semacam ‘Wah seru banget’ , ‘Wah asik banget’, ‘Aaa cute banget’, ‘Aaa seru banget nulisnya yang bagus doooong’, dan segala hahahihi selama proses latihan sampe jadi hasil akhirnya membuat saya makin makin dan makin happy, yeay we nailed it!
Ketauan ya siapa yang bukan geng manten :p