Jadi ceritanya saat ini kehamilan saya sudah memasuki minggu ke-29, dan saya
pun mulai cari info tentang biaya dan prosedur persalinan. Selain survey biaya ke beberapa rumah sakit (mungkin akan saya ceritakan di post terpisah), saya juga cari info tentang persalinan dengan memanfaatkan BPJS/KIS. In short,
melahirkan dengan KIS bisa dilakukan di Faskes tingkat I, dan jika memang ada
masalah dan tidak bisa ditangani di Faskes I (Puskesmas atau Klinik), akan
dirujuk ke Faskes lanjutan (RS tertunjuk di daerah masing-masing). Dan untuk
itu, paling nggak harus sudah pernah satu kali kontrol kehamilan di Faskes I
nya, agar ada rekam medis dan kemudahan administrasi.
Jadiii, saya pun memutuskan untuk kontrol kehamilan dengan KIS di Faskes I saya; Puskesmas Kecamatan Duren Sawit (selama ini saya kontrol rutin kehamilan di RSIA Bunda Aliyah, Jakarta Timur).
Jadiii, saya pun memutuskan untuk kontrol kehamilan dengan KIS di Faskes I saya; Puskesmas Kecamatan Duren Sawit (selama ini saya kontrol rutin kehamilan di RSIA Bunda Aliyah, Jakarta Timur).
Untuk mekanisme pendaftaran berobat mungkin akan berbeda
prosedurnya antar Puskesmas yaa, tapi kalo di tempat saya kira-kira begini:
- Pengambilan nomor antrian pendaftaran (bukan nomor antrian berobat ya) dibuka jam 6 pagi,
- Pendaftaran berobat ke poli yang diinginkan dibuka jam 7 pagi, disini kita akan dapat nomor antrian poli. Syaratnya membawa fotokopi KIS dan kartu kunjungan Puskesmas. Untuk yang baru pertama kali kayak saya, harus isi Form Pendaftaran dan bawa fotokopi KTP dan KK untuk dapat kartu kunjungan Puskesmas,
- Pemanggilan nomor antrian berobat di masing-masing poli akan dimulai jam 8 pagi.
Maka pada 28 Februari 2018, Rendy pun dengan senang hati ngantri di Puskesmas dari jam
setengah 6 pagi. Dapet nomor antrian 3, balik ke rumah untuk sarapan, ke
Puskesmas lagi dan dapet nomer antrian 2 untuk poli KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak), balik ke rumah untuk mandi, dan kembali lagi ke Puskesmas bareng saya
sebelum jam 8. Mungkin selanjutnya saya akan suggest Rendy tuk lari pagi bolak-baliknya instead of naik motor, sekalian biar perutnya agak kempes nggak nyaingin saya, hahaha.
Sampe sana kami langsung nunggu di depan poli KIA di lantai 2.
Kirain tinggal anteng nunggu dipanggil, udah pede aja karena dapet nomor 2. Lah
tapi kok nggak dipanggil juga? Ternyataaa, saya harus ditimbang dan ditensi
dulu (kayak di Bunda Aliyah sih sebenernya, harus ke nursery station dulu baru
berkas pasien masuk ke dokter), which is ada antriannya lagi. Ngantrinya dengan
kasih kartu kunjungan Puskesmas, KIS, KTP, dan buku KIA (untuk yang sudah
punya).
Saya pun dipanggil ibu petugas untuk ditimbang dan ditensi.
Dan karena saya baru pertama kali kesana, saya pun dikasih buku KIA (atau
kadang disebut buku pink), yang ternyata isinya komprehensif sekali! Kirain
buku KIA itu semacam buku kontrol kandungan kayak dari Rumah Sakit yang saya
punya (yang isinya kosong untuk diisi obgyn tentang rekam medis pasien), tapi
ternyata buku itu memuat berbagai teori dan himbauan untuk ibu hamil dari
trimester awal, melahirkan, program KB, nifas, dan tumbuh kembang anak hingga
usia 6 tahun. Jadi buku ini akan dipake terus sampe anak lahir, info dan jadwal
imunisasi ibu dan anak pun ada di sini. Huhu terharu.
Berkas yang harus dilengkapi saat kunjungan pertama ternyata
cukup banyak dan semuanya ditulis tangan manual sama ibu petugas. Beberapa
catatan dari buku kontrol saya dan hasil tes lab sebelumnya juga dicatatkan ke
buku KIA untuk rekam medisnya. Saya juga menandatangani kesediaan tindakan
medis dari petugas Puskesmas, dan diberikan stiker Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi yang dihimbau untuk dipasang didepan rumah, katanya untuk
memudahkan pengecekan oleh petugas Puskesmas. Abis itu, baru tinggal nunggu
dipanggil masuk ke poli KIA yang sesungguhnya.
Buku KIA-ku! Gregetan pengen nulis nama sendiri pake brushpen :p |
Sekilas isi buku KIA, holy book nya mamak-mamak ngets nih |
Masuk ke poli KIA, ada 2 bidan. Rendy pun nanya boleh ikut masuk apa nggak, dan katanya selama pasiennya satu aja, suami boleh aja mendampingi, soalnya by default 2 pasien bisa diperiksa secara bersamaan. Saya nggak tau itu memang aturan normal Puskesmas atau hanya kebijakan sementara yaa, karena saat ini lokasi Puskesmas yang saya datangi adalah lokasi sementara (gedung asli Puskesmas Duren Sawit sedang direnov).
Perut saya dipencet-pencet, diukur lingkar perutnya,
dikira-kira diameter kepala bayinya, dan diperdengarkan denyut jantung bayinya.
Sementara saya diperiksa, ibu bidan yang satunya nanya-nanya kondisi kehamilan
saya. Karena langsung ‘dikerjain’ dua orang gini saya agak bingung ngejawab
pertanyaan-pertanyaan dari kedua ibu bidan, maklum anaknya gampang terdistraksi,
hahaha. Kemudian saya disuntik TT (tetanus), dan dikasih unjuk jadwal suntik TT
selanjutnya di buku KIA, which is sampe 5 tahap, wow. Setelah (saya kira)
selesai, saya dikasih lembar rujukan untuk konsultasi gizi ibu hamil di poli
gizi, konsultasi kesehatan mulut dan gigi di poli gigi, tes lab untuk HIV , dan
resep vitamin untuk ditebus di apotek. Wow.
Di poli gizi, saya dimintai fotokopi KIS dan KTP lagi untuk
mengisi berkas yang diisi ibu petugas secara manual. Saya ditanyai tentang pola
makan dan hasil tes lab saya sebelumnya dicek kembali. Katanya Hb saya rendah;
10,8. Setelah dicek di resep dari ibu bidan sebelumnya ternyata memang sudah
ada vitamin penambah darah. Setelah itu
saya diinfokan tentang gizi untuk ibu hamil pada umumnya, dampak Hb rendah
terhadap kehamilan dan proses melahirkan, makanan apa saja yang dapat menaikkan
Hb, dan terakhir diberikan makanan tambahan ibu hamil berupa 1 pack snack isi
6 bungkus.
Snack ibu hamil yang surprisingly enak! Nutrition factsnya juga lengkap ngets gilss |
Sebelum ke poli gizi tadi, sambil menunggu antrian saya
disarankan petugasnya untuk ambil nomor antrian cek lab dulu di lantai 1,
karena biasanya akan lama. Saya dapat nomor 50 ketika saat itu baru sampe nomor
30. Setelah konsultasi gizi di lantai 2 selesai, pas banget nomor 50 nya
dipanggil, yeay. Saya pun dimintai fotokopi KIS dan KTP lagi, diambil darahnya,
dan diminta datang kembali besoknya untuk ambil hasilnya.
Balik lagi ke lantai 2, setelah memberikan rujukan dari
bidan ke poli gigi, saya menunggu beberapa saat untuk dipanggil. Masuk ke poli
gigi, saya ditanyai beberapa pertanyaan dari kuisioner kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil. Saya diinfokan tentang penyakit gigi dan mulut yang umumnya
diderita ibu hamil karena keseimbangan hormon yang berubah, bagaimana cara
mencegah dan mengatasinya, juga dicek kondisi gigi dan mulutnya. Setelah
selesai, saya harus mengembalikan kuisioner gigi dan mulut ibu hamil ke ibu
bidan di poli KIA.
Terus ngapain lagi? Saya ampe nanya beberapa kali ke ibu
bidannya apa proses kontrol kehamilan saya benar sudah selesai apa belum,
hahaha. Alhamdulillah akhirnya selesai! Eh tapi harus nebus obat dulu deng di
apotek lantai 1… Sempet kzl karena baru inget harus tebus resep, tau gitu kan
Rendy daritadi bisa ngantri obat… Alhamdulillah ternyata prosesnya nggak nyampe
5 menit. Dan yeay, jam 11 an akhirnya beneran bisa pulang!
Jadiii, gimana kesan kontrol hamil di Puskesmas?
Sebetulnya menyenangkan, saya dapat berbagai informasi baru
yang nggak saya dapat di obgyn (termasuk tentang Hb saya yang rendah! Apa
mungkin karena tensi saya emang selalu rendah jadi obgynnya ga terlalu concern
dengan nilai Hbnya ya…). Dapat snack sehat, vitamin, tes lab yang belum pernah
saya jalani, suntik TT… yang mana semuanya gratis! Yaa mungkin agak ribet di
proses administrasinya, apalagi semuanya dicatat manual, tapi overall seru J
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kontrol kehamilan
pertama kali menggunakan BPJS/KIS di Faskes I:
- Pastikan mekanisme dan jadwal pendaftaran sebelum betulan daftar untuk memastikan persyaratan yang harus dibawa. Di Puskesmas Duren Sawit pendaftaran pasien baru (kunjungan pertama) hanya bisa di antrian pagi (ada jadwal antrian sore juga), dan poli KIA hanya buka jam 8-12 di hari Senin-Jumat
- Kalo mau go show, pastikan untuk membawa: Kartu BPJS/KIS dan KTP asli, fotokopi BPJS/KIS dan KTP (lebih dari satu lembar), fotokopi KK, buku kontrol kehamilan jika sudah pernah, hasil tes lab (darah dan urin) terbaru jika sudah pernah, daftar obat dan vitamin yang sudah pernah diminum selama hamil, pulpen untuk isi-isi form, batre hp yang penuh biar ga mati gaya selama nunggu-nunggu :D
- Bawa snack dan minum!
Yeay! Kurang banyaknya review/referensi tentang periksa
kehamilan di Puskesmas adalah salah satu motivasi saya untuk menulis post ini, jadiiii
semoga bermanfaat yaa buat yang lagi cari-cari info :)
Thankyou ya mbaa manfaat banget infonya hehe
ReplyDeleteBagus mba ulasannya, kalo boleh tanya di puskes duren sawit itu ada fasilitas USG nya ga ya?
ReplyDeleteTerimakasih
Halo kak, saya Ns. Oky Octaviani PromKes di RSU Avisena Kota Cimahi. Mohon izin kami memakai foto kak Fusi untuk bahan edukasi mengenai buku KIA. Kiranya kak Fusi dapat memaklumi. Akan saya cantumkan blog kaka sebagai sumber gambarnya. Terimakasih, sehat selalu...
ReplyDelete