Saturday 22 December 2018

Clodi for Dummies

Kenapa judulnya for dummies? Karena saya juga termasuk dummies yang pas nyari info tentang clodi cukup kewalahan dengan segala istilah dalam dunia per-clodi-an. Jadiii, post ini didedikasikan untuk membantu buibuk lain seperti saya yang kelimpungan di awal riset tentang clodi, semoga ga bikin bingung!

Apa sih clodi?


Clodi adalah singkatan dari Cloth Diapers alias washable diapers alias popok kain buat bayi. Antonimnya adalah pospak alias popok sekali pakai yang sering disebut pampers (bukan mau sebut merk, tapi emang gitu kan yaa ahaha).

Kenapa pake clodi?


+ Mengurangi risiko iritasi, kan kain jadi less chemical dan lebih ramah ke kulit bayi
+ Less waste! Fun fact: pospak bayi adalah salah satu limbah yang paling sulit terurai, bisa eksis hingga 450 tahun, heu
+ Hemat! Clodi biasanya berukuran cukup universal, contohnya 1 clodi bisa punya ukuran 4-16 kg. Bisa sekalian investasi jangka panjang, dibanding pengeluaran rutin untuk pospak tiap bulan. Daaaan bisa diwariskan ke adiknya! Ale dapet beberapa lungsuran dari kakak sepupunya. Tentang higienitas gimana? Jangan disamakan dengan tukeran celana dalamnya orang dewasa yaa ahahaha, dan jangan lupa direndem air (agak) panas dan dicuci bersih sebelum dipakai
+ Bisa sekalian dipakai untuk toilet training 
+ Bentuknya mirip celana, jadi kalo siang (di Jakarta) nggak perlu pake celana lagi

Pake clodi ada kekurangannya nggak?


- Ketika beli, harga 1 set clodi berasa lumayan dibanding beli 1 pak pospak (tapi kalo cermat dihitung, justru menguntungkan karena bisa dipakai lama)
- Menambah cucian kotor, dan air serta deterjen untuk mencuci

Bedanya apa dong sama pake celana?


Tentu berbedaaa, karena ini popok yang bersifat menyerap, jadi nggak beleberan pipisnya. Beberapa clodi bahkan memiliki bahan yang tidak mudah tembus air, jadi aman untuk menggendong bayi tanpa rasa waswas kena ompol. Tentunya dengan pemakaian yang tepat yaa, periodically diganti tiap 4-5 jam sekali, kayak pospak aja.

Apa aja yang harus diperhatikan kalo mau beli clodi?


(Sekalian menjawab tentang istilah-istilah dalam dunia per-clodi-an. Berdasarkan riset pribadi sebelum coba pakai dan mostly pengalaman saya selama sekitar 5 bulan berclodi bersama Ale, dengan beberapa merk lokal: Ecobum, GG, Bumbee, Pempem)

1. Mau model apa, coveria atau pocket?

Secara umum, clodi terdiri dari minimal 2 bagian: outer/cover, dan penyerap (soaker)/insert. Kayak celana dalam dan pembalut gitu loh (pasti kebayang kan kalo gini? ahahah).

Model clodi terbagi menurut posisi insert di outer nya. Posisi insert di atas cover disebut model Coveria, dan posisi insert di dalam cover disebut model Pocket.

Atas: Outer model Coveria (kiri) dan model Pocket (kanan)
Bawah: Outer dan insert model Coveria (kiri), dan model Pocket (kanan). Insert di model Pocket saat penggunaannya nggak nongol kaya di foto ini yaa, sebetulnya masuk kedalam kantong semua, jadi penampakannya sama aja kayak outer tanpa insert.



Untuk bagian yang langsung bersentuhan dengan kulit bayi, biasanya permukaannya lebih halus dan bersifat stay dry, yaitu meneruskan air ke insert, tapi tetap kering (kayak pampers gituuu). Manfaatnya untuk kenyamanan bayi aja, nggak merasakan sensasi basah, tidur malam bisa nyenyak, kayak pake pospak. Untuk model pocket, si stay dry ini sudah merupakan bagian cover clodi, sementara untuk coveria, perlu ada tambahan lapisan stay dry di atas insert yang biasanya disebut Liner. Untuk toilet training membiasakan anak dengan sensasi basah tanpa perlu beleberan, tinggal lepas liner nya.

Kiri: Penampakan model Coveria dengan insert dan liner
Kanan: Closer look. Insert bahan microfiber dengan liner merah berbahan semi suede
Saya ceritakan plus minusnya menurut saya yaa

Pocket:
+ Tidak perlu liner tambahan untuk fitur stay dry
- Sekali basah, langsung ganti satu set cover+insert

Coveria:
+ Sekali basah, kalo cover nggak kena kotoran berarti, bisa hanya ganti insert + liner saja
- Perlu liner tambahan untuk fitur stay dry (tapi ini opsional sih, Ale nggak pake liner dan nyaman-nyaman aja, lagipula imho kadang sensasi basah itu dibutuhkan buat alarm alami, anaknya akan gelisah, biar kita bisa segera ganti clodinya)

2. Kayak pampers aja, mau pake tipe apa? Perekat atau celana?

Tipe perekat (kiri) dan celana (kanan)
Untuk bayi kecil, perekat emang paling enak sih. Perekatnya bisa berupa velcro, atau kancing snap. Velcro lebih praktis dan gampang pakenya, kancing snap lebih mantep. Di usia 6 bulan, Ale dah bisa main-main ngelepas perekat velcro, jadi saya lebih suka yang kancing snap, karena lebih sulit untuk Ale buka. Tapiii ternyata setelah Ale lincah gulang guling, masang kancingnya perjuangan uga.

Perekat velcro (kiri) dan kancing snap (kanan)
Untuk tipe celana, biasanya pake kancing snap juga untuk adjust ukurannya. Ada juga celana yang kayak celana dalam gitu ada penyerapnya juga, tapi biasanya untuk anak yang lebih besar (<12 kg), sekalian untuk toilet training, dan mungkin judulnya udah bukan 'clodi' lagi kali yaa.

Clodi tipe celana (kiri) dan celana dalam untuk toilet training (kanan, merk Cuddle Me) yang ada karet dan kancing pengatur kayak celana hamil

3. Fitur apalagi yang sebaiknya diperhatikan dalam memilih clodi?

Jenis insert
Ada banyak jenis insert yang saya pun nggak terlalu paham, karena masing-masing bahan punya daya serap berbeda. Contoh jenisnya: hemp bamboo, birdy, litty, prefold, microfiber... Tapi pake handuk dipotong sesuai ukuran bisa, pake alas ompol bisa, yang penting mah nyereeep. Yang Ale pakai adalah microfiber (bawaan merk GG, Bumbee), litty (bawaan merk Pempem), prefold (bawaan Ecobum), dan alas ompol salur merk Renata dan Baby Oz. Mana yang paling bagus? Nggak merhatiin hahahahaha, toh harus diganti regularly tiap 4 jam, jadi paling beda dikit laaah. Katanya sih prefold yang daya serapnya menampung paling banyak, tapi karena tebal, jadi terlihat terlalu bulky dan saya nggak sreg.

Kiri: Urutan dari kiri (yang paling pendek) ke kanan adalah microfiber, alas ompol Renata, dan prefold Ecobum
Kanan: Closer look

Bahan cover
Ada yang berbahan Polyurethane Laminated (PUL) waterproof, minky seperti semi suede, ada juga yang katun/kanvas biasa. 

Bahan PUL (kiri) dan semi suede (kanan)

Fitur double leg gusset
yang berfungsi mencegah bocor samping. Kadang walaupun pake cover PUL, kalo emang takdirnya bocor mah, bisa aja tau-tau ngalir dari sela selangkangan-paha. Dibayangin aja dari foto dibawah ya tentang fungsi fitur ini:

Dari kiri ke kanan: Ecobum tipe celana, Bumbee tipe perekat, Ecobum tipe perekat. Hanya yang di tengah yang nggak punya double leg gusset, ituloh tambahan bahan berkerut-kerut di bagian tengah clodi, yang akan lebih 'nge-grep' paha (semoga bisa jelas divisualisasikan ahahaha)

4. Lebih baik pake yang model dan tipe apa ya?

Tergantung kebutuhan dan preferensi masing-masing banget sih ini. Kalo favorit saya, berdasarkan beberapa hal seperti: bahan PUL waterproof, bisa dipakai hingga 20 kg, tipe celana biar lebih long term daripada tipe perekat, model cover biar nggak sekali basah langsung harus masuk cucian kotor, ada double leg gusset, dan lokal untuk #supportlocalproduct (aeee), favorit saya adalah Ecobum Pull Up Pants! Bonus fiturnya adalah dia bisa dipake sebagai tipe Coveria maupun Pocket (bayangin dari fotonya aja yaa, di foto terakhir diatas).


5. Harus punya berapa clodi sih kalo mau nggak pake pospak sama sekali?

Tergantung keistiqamahan mencuci (dan atau support system yang mendukung, read: bantu mencuci), dan cuaca untuk pengeringan jemuran. Misalnya satu hari tiap 4 jam ganti 1 set clodi (beda kasus lagi kalo untuk newborn yang frekuensinya lebih sering yaa), berarti sehari 6 clodi. Asumsi sehari mencuci sekali, dan kering dalam sehari. Jadi, butuh 12 clodi. Eitsss, gak perlu terintimidasi dengan jumlahnya, asumsinya kan ganti set clodi, bisa aja hanya butuh lebih banyak insert daripada outernya (btw harga insert jauh lebih murah daripada outer). Saya dan Ale pun mulai dari 1 clodi. Terus ketagihan, dapet lungsuran, nyicil dikit-dikit beli lagi deh biar makin efektif. Yang penting #mulaiajadulu. Coba, terus rasain manfaatnya buat anak, kantong, dan populasi sampah. Niat baik mah akan ada jalannya lah yaa aamiin!

Saya sendiri juga belum full istiqamah tanpa pospak, masih prosesss. Ale masih pakai pospak kalo bepergian/ malem hari. Kecuali kalo ke Bekasi ke rumah Nena-nya.

Sedikit tips untuk ber-clodi saat bepergian:

1. Pakai tipe coveria, jadi tidak perlu bawa cover clodi banyak-banyak karena bisa ada kemungkinan hanya perlu ganti insert
2. Bawa wet bag untuk bawa pulang clodi bekas pakai.
3. Pakai diaper bag dengan ukuran agak besar yang bisa memuat semua baby basic needs ditambah perlengkapan ber-clodi

Bhaiqqqqq, semoga agak mencerahkan! Tolong dikoreksi kalo ternyata ada yang salah terminologi atau sotoy hahahaha, yuuuk sama-sama kurangi disposable diapers (and anything in single use)!

No comments:

Post a Comment